Pendakian Tektok Merbabu Via Selo Edisi Rindu Sabananya Merbabu
Aktivitas ini merupakan cara kami untuk menikmati alam dengan bergerak se cepat dan se ringan mungkin -quotes by TrailrunningIndonesia-
Perjalanan kali ini terjadi karena rasa kangen untuk melihat sabana gunung merbabu yang udah sampe ke ubun-ubun. Tetapi pada kali ini saya hanya akan melakukan perjalanan tektok seorang diri ~ngenes ya mblo~. Tapi gapapa udah biasa kok. ~biasa ngenes maksudnya~
Tektok berasal dari kata bahasa inggris, taketop. Yang berarti mendaki gunung langsung tembak puncak dan setelah sampe puncak langsung turun kembali. Kurang lebih nya sih gitu ya gaeeees. Inget ya gaes Taketop bukan Tanktop. Tanktop mah anuuuu ~okesip~ . Jadi karena cuma tektok aku tidak perlu membawa tas carier segede kulkas dan lebih berat dari beban hidup dan hanya membawa tas pinggang kecil yang berisi sepotong roti dan sebotol pocaryswe*t 500ml serta beberapa lembar uang dan ponsel.
Minggu 31 juli 2016. Pagi jam 06.00 wib berangkat dari solo menuju basecamp merbabu via selo melewati jalan yang sangat menguji kegemesan dalam berkendara di sepanjang jalur Solo Selo Borobudur. Kenapa saya memilih jalur lewat selo? ? Jawaban nya simpel. Karena basecamp jalur selo adalah yang terdekat dari solo. Skiiip
Sampai di desa terakhir desa tarubatang sekitar jam 07.45. Langsung parkir motor di Basecamp milik Pak Bari. Kemudian membayar simaksi BTNGM sebesar 15rb per gundul. Tapi ada yang baru dari pembayaran simaksi yaitu sekarang sudah ada loket registrasi sendiri yang terletak di bawah Basecamp milik Pak Bari maupun Pak Parman yang dahulu bisa membayar registrasi disana. Skiiiip skiiip. Lanjuut
Perjalanan saya mulai dari basecamp pada pukul 08.20 wib. Dari basecamp Pak Bari barengan sama pendaki yang berasal dari Jember. Tapi mereka mah poto-poto dulu di gerbang pendakian. ~~Hlaa akuuu? jalan langsung lah. aku mah apa kamera gak punya hape juga hape jadul. Huuuft curhat dikit. ~~
Aku berjalan dengan ritme yang agak cepat dengan sesekali berlari kecil melintasi jalan setapak yang menembus sejuknya hutan pinus lereng merbabu. Dari sini jalur pendakian masih terbilang cukup landai dan jelas karena sudah ada beberapa petunjuk arah yang akan menuntun kita menuju surga dunia. ~puncak merbabu maksudnya~
Pukul 08.48, sampailah saya di POS 1 DOK MALANG.
Pos ini hanya berupa sebidang tanah tanpa bangunan yang berada di tengah rimbunnya hutan pinus dan bisa menampung beberapa tenda.Setelah istirahat sebentar lanjut lagi menuju pos selanjutnya. Selepas pos 1 perjalanan dimulai dengan jalur yang masih landai. Aku pun juga berjalan dengan ritme yang masih sama tetapi kali ini sering berhenti ataupun jalan lambat karena di beberapa titik terdapat tanjakan yang lumayan curam. Saat vegetasi mulai agak renggang itu pertanda pos 2 sudah dekat.
Pukul 09.08, sampai di POS 2 PANDEAN.
Di pos ini pemandangan sudah mulai terbuka.Perjalanan dilanjutkan menuju pos 3 yang kali ini jalur pendakian sudah mulai terbuka dengan vegetasi perdu,ilalang dan edelweis dan trek yang sedikit lebih menanjak. Di tengah perjalanan pun aku juga masig sering berhenti untuk sekedar ambil nafas panjang ataupun minum.
Sampai di POS 3 WATU TULIS pukul 09.23.
Saya sempat terkaget kaget dengan gemeznya saat melihat pos 3 yang penuh dengan tenda. Padahal saat perjalanan kesini hanya ada sedikit pendaki yang berpapasan dengan saya dan saat di basecamp pak parman maupun pak bari juga hanya ada total sekitar 20 an motor. Terbilang sepi mengingat ini weekend ya.Setelah ngobrol sebentar dengan seorang pendaki akhirnya saya tahu bahwa kebanyakan pendaki berangkat dari Basecamp Selo Bukit Gancik yang jalurnya bertemu dengan jalur ini di pos 3. Dengan kata lain pendaki yang lewat Basecamp Selo Gancik lebih banyak daripada Basecamp Selo Lama.
Setelah itu melanjutkan perjalanan melewati jalur yang terjal dengan vegetasi kombinasi antara pepohonan perdu dan edelweish. Jalur yang dilewati berupa tanah merah yang berdebu saat musim kemarau. Bikin upil di hidung jadi item dah pokoke. Banyak percabangan yang bisa kita pilih untuk kita lewati karena semuanya akan kembali menjadi satu sebelum pos 4.
Pukul 09.45 sampailah saya di POS 4 SABANA 1.
Lanjut lagi berlari kecil melewati sabana yang instagramable untuk sampai di pos 5. Setelah sabana habis kita akan melewati jalan menanjak yang hampir mirip dengan tanjakan sebelumnya.
Pukul 09.58 sampai di POS 5 SABANA 2.
Lanjut lagi melewati sabana dan kemudian hutan edelweish hingga kita dihadapkan dengan tanjakan terakhir menuju puncak.Di tengah tanjakan ini saya sering berhenti saat berpapasan dengan pendaki lain agar mereka tidak terganggu dengan pergerakan saya yang agak beringas menghasilkan debu dikaki. ~gak jahat kan~
Saat sampai di persimpangan menuju puncak trianggulasi dan kenteng songo sempat berhenti sekitar 10 menit karena kabut,angin kencang dan gerimis. ~Kombinasi yang pas untuk membuat pantat saya menjadi dingin hingga menggigil sampai bergetar getar dengan dahsyatnya~. Setelah agak reda saya memilih cabang kanan yang mengarah langsung ke Puncak Kenteng Songo
Pukul 10.51 sampailah di Puncak Kenteng Songo. Puncak tertinggi gunung merbabu ini mempunyai ketinggian 3142 mdpl. Disini saya hanya sebentar saja dan ambil poto seperlunya karena cuaca saat itu sedikit berkabut dan berawan. Sehingga keindahan panorama sekitar gunung merbu tidak terlihat dengan jelas. Setelah cukup, pukul 11.02 saya turun melewati jalur yang sama. Perjalanan turun saya lakukan dengan berlari kecil kadang juga berjalan saat berpapasan atau akan mendahului pendaki lain.
Pukul 12.16 sampai kembali di gerbang pendakian selo. Mampir di BC pak Bari untuk sekedar melepas lelah dan mengisi perut yang sudah lapar.
Dan tepat pukul 14.00 saya kembali pulang ke Solo dan sampai di rumah pukul 15.35.
Perjalanan kali ini pun saya rasa cukup sukses karenan tidak ada kendala yang berarti.
Rundown =
Basecamp - Pos 1 = 28 menit
Pos 1 - Pos 2 = 20 menit
Pos 2 - Pos 3 = 15 menit
Pos 3 - Sabana 1 = 12 menit
Sabana 1 - Sabana 2 = 13 menit
Sabana 2 - Kenteng Songo = 53 menit
Perjalanan turun Kenteng Songo - Basecamp = 1jam 14 menit
Komentar
Posting Komentar