Catatan Pendakian Tektok Gunung Sindoro Yang Mempesona



Halo Gays kembali lagi di catatan pendakian sigitsigitann, oke dalam kesempatan kali ini saya akan mengulas dan berbagi pengalaman saya saat mendaki ke sindoro via sigedang atau lebih dikenal sindoro via kebun teh tambi secara tektok.nah langsung aja ke point utama nya yak.

Gunung Sindara, biasa disebut Sindoro, atau juga Sundoro (ketinggian 3.153 mdpl)merupakan sebuah gunung volcano aktif yang terletak di Jawa TengahIndonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat.Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing.






Ada beberapa jalur yang bisa kalian lalui untuk mencapai puncak, diantaranya Jalur Kledung menjadi favorit karena aksesnya yang mudah untuk basecampnya tapi tidak untuk treknya yang sungguh menyiksa tanjakannya dan estimasi waktu yang lama, bc nya terletak di tepi jalan raya parakan,temanggung, sehingga mudah dijangkau dengan menggunakan angkutan umum. Selain itu, terdapat jalur tercepat yang dapat kalian lewati yakni Jalur Sigedang/Sikatok yang terletak di Desa Tambi yang akan saya ulas kali ini.
Pendakian Sindoro Via Sigedang ini jalur nya tergolong masih sepi dari pendaki dan untuk masalah keindahan pemandangannya tergolong sungguh luar biasa indah nya. 
Dengan beranggotakan 2 orang kami telah mencoba mendaki Gunung Sindoro melewati jalur ini, dan menurut kami bukan sekedar persiapan alat dan perbekalan yang matang, namun kalian juga perlu mempersiapkan anggota yang berpengalaman dan fisik yang sangat mumpuni mengingat pendakian ini dilakukan secara tektok karena jalur di pendakian sindoro via sigedang ini jalur tanjakannya sangat menguras tenaga dan jalur sindoro via sigedang ini sangatlah terkenal gersang dan berdebu jika musim panas , ini karena disebabkan kebakaran yang telah melanda gunung sindoro di tahun 2018 yang lalu yang mengakibatkan banyak pohon dan tumbuhan habis terbakar. siapkan masker dan kacamata agar debu tidak masuk di hidung , mulut maupun mata karena di musim kemarau debu nya panas dan mengganggu.




Lokasi dan Akses

Sigedang/Sikatok terletak di kawasan kebun Teh Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Akses menuju ke Basecamp Sikatok/Sigedang, sebenarnya gampang-gampang susah, mengingat tidak seperti melewati jalur Kledung, jalur Sigedang terletak pada arah yang berlawanan.

Untuk lebih mudahnya kalian bisa langsung menuju ke Terminal Mendolo, Wonosobo. Kemudian ganti minibus tujuan Dieng, turun di pertigaan Rejosari, lanjut jalan kaki sejauh kurang lebih 5 km atau naik ojeg sekitar 20-30 ribu tergantung nego.

Namun apabila kalian memakai kendaraan pribadi, sebagai catatan kalian harus mempersiapkan kondisi kendaraan dengan sebaik-baiknya serta cek oli dan kampas rem karena mengingat jalur yang harus kalian lewati amat menanjak, dan menukik ke atas dan berkelok kelok serta jika tidak hati hati kalian bisa masuk ke jurang karena jalur menuju ke basecampnya amatlah lumayan sempit tapi tenang sejak tahun 2018 jalur tambi atau jalur menuju ke basecampnya sudah diperbaiki dan lubang lubang sudah tidak ada jadi dipastikan akses jalan menuju basecampnya sangatlah muluss.




Sepanjang perjalanan menuju basecamp kalian akan disuguhi pemandangan hamparan kebun teh yang hijau dan perkebunan tembakau nan hijau

Basecamp Sikatok dan Sigedang

Basecamp Sikatok tidak terlalu besar, hanya muat beberapa pendaki saja dengan fasilitas warung makan, tempat istirahat, mushola, dan kamar mandi. Simaksi pendakian Rp15.000 dan parkir motor Rp5.000 rupiah.

Sekedar informasi tambahan, naik dari kedua basecamp baik sikatok dan sigedang sama saja, karena merupakan satu pengelola, Cuma berbeda tempat saja. Tetapi, ada hal yang membuat pendakian kalian kurang efektif jika kalian datang dari arah Basecamp Sigedang. 



kenapa?

Karena kalian harus mendaftar lewat basecamp Sigedang yang letaknya masih dibawah sekitar 2 KM. Bisa di bayangkan, kalian harus menambah tenaga untuk sekedar Cuma bolak-balik antar basecamp Cuma untuk registrasi saja. Namun, tidak usah khawatir karena bila kalian beruntung, kalian dapat menumpang truk pengangkut sayuran.



Jalur Pendakian Melalui Desa Sigedang 

Setelah selesai SIMAKSI di basecamp dan menyiapkan keperluan pendakian, serta packing ulang, perjalanan menuju puncak Sindoro diawali dari sini.

Basecamp - Pos 1 Kebun Teh (40 menit)

Keluar dari Basecamp, kalian akan melewati jalan aspal menanjak sebentar kemudian belok kiri menuju pos bayangan, untuk selanjutnya melewati hamparan kebun teh.



Kurang lebih 40 menit, kalian akan sampai di Pos 1 Kebun Teh. Pos 1 ditandai dengan sebuah shelter yang cukup besar, untuk sekedar melepas lelah.

Pos 1 – Pos Bayangan - Pos 2 Pemandangan (70 menit)

Menuju pos 2 trek mulai menanjak, masih di tengah perkebunan teh. Trek di sini mulai sedikit menyempit, licin berupa tanah padat.

Kurang lebih 45 menit, sampailah di pos bayangan, hanya tanah datar yang tidak begitu luas. 




Dari pos bayangan menuju pos 2 ditempuh sekitar 25 menit, dengan trek yang tetap menanjak melewati hamparan perkebunan Teh. 








Pos 2 – Pos Bayangan - Pos 3 Watu Tulis (2 jam)
Selepas dari pos 2 kalian masih melewati kebun teh sebentar, kemudian mulai memasuki kawasan vegetasi Hutan. Dengan trek yang sedikit licin. Kurang lebih 40 menit, kalian akan menjumpai tanah datar, cukup untuk mendirikan 2-3 tenda.

Dari pos bayangan menuju pos 3 menempuh waktu sekitar 80 menit. Sebelum pos 3 ada tempat untuk mendirikan tenda, muat sekitar 3 tenda kapasitas 2-3 orang. 

Di jalur Pendakian Sigedang, terdapat Pos-pos ataupun tempat camp tidak terlalu luas, jadi pandai-pandailah memilih tempat. 



Di sinilah kami memutuskan mendirikan tenda, berjarak kurang lebih 15-20 menit menuju pos 3. Pos 3 ditandai sebuah papan, dan tempat yang tidak terlalu luas. 





 
Pos 3 -Pos 4 Ladang Batu I (2 jam) 

Perjalanan dari pos 3, menuju pos 4 di mulai dengan memasuki kawasan hutan dengan vegetasi yang lumayan rapat. Jalur pendakiannya berupa tanah padat dan berbatu, serta jalurnya sempit, sehingga saat mendaki kalian harus waspada dengan pijakan yang kalian ambil.



Pada Pukul 03.00 WIB, kami memulai summit attack. Dengan angin yang berhembus kencang hingga mengeluarkan suara, langkah kami pelan tapi pasti menuju puncak. 


Melihat jalur pendakian summit yang begitu terjal dan terus menanjak, membuat kami tidak terlalu berharap untuk dapat melihat sunrise, dan sebenarnya melewati jalur Sigedang, kalian menaiki punggungan Gunung Sindoro dari sisi utara, sehingga matahari muncul dari balik gunung. 


Perjalanan dari pos 3 menuju pos 4 merupakan pendakian yang sesungguhnya. Trek mulai bercampur dengan batuan dan sedikit pasir. Dengan sudut kemiringan yang bertambah terjal, semakin menguras stamina.

Pos 4 ditandai dengan sebuah papan penanda, dan tanah yang lokasi tidak terlalu luas. Hati-hati jika mendirikan tenda di sekitar sini, karena ini area terbuka, angin bisa saja memporak-porandakan tenda kalian. 






Pos 4 - Ladang Batu II (2 jam)

Menuju Ladang Batu II, perjalanan kalian akan semakin sulit. Batu-batu kecil dan trek yang terjal menjadi hambatan. Tidak lama masuk hutan mati. Erupsi Gunung Sindoro membuat pohon-pohon tidak bisa bertahan.

Ladang Batu ditandai sebuah papan yang menempel di pohon, dan beberapa pohon yang cukup bagus dijadikan spot foto. Jika cuaca cerah, Gunung Slamet dan Butak terlihat indah di antara awan.



Ladang Batu - Sabana (30 menit)

Perjalanan berat di jalur ini adalah sampai Sabana saja, karena setelah sabana trek akan semakin landai. Dari ladang Batu kalian membutuhkan waktu sekitar 30 menit, dengan trek yang relatif sama dengan trek pos 4 menuju Ladang Batu. Didominasi batu-batu berukuran cukup besar. 




Sabana hanya ditandai sebuah batu besar dan tanah yang lapang. Jangan berharap sabana di sini seindah Merbabu atau Semeru, tapi cukuplah hanya untuk istirahat atau masak karena angin bertiup tidak terlalu kencang disini.

Sabana – Segoro Wedi - Puncak Sindoro (10 menit) 


Dari sabana menuju puncak merupakan jalan berpasir dan datar, dari sini belerang dari kawah Sindoro sudah mulai tercium. Kalian sangat kami sarankan menyiapkan masker yang dibasahi air, karena aroma belerang sangat menyengat!

Di puncak Sindoro via Sigedang, tidak di temukan papan penanda. Jika Kalian ingin berfoto dengan papan nama, berjalanlah memutar dulu ke puncak Sindoro via Kledung atau via Anggrunggondok, dengan trek yang landai dan melewati pohon-pohon mati.



Tetap hati-hati ketika melintasi bibir kawah, karena belerang yang keluar dari kawah, dengan mengeluarkan suara yang cukup nyaring dan asap dikhawatirkan beracun. 




 


Dan Akhirnya Saya Sudah Menapaki Puncak Sindoro ,



  


di puncak sindoro pemandangannya sungguh mempesona jika cuaca pada saat itu cerah, karena disaat cerah seperti di foto saya terlihat gunung sumbing,merbabu,merapi,lawu yang berdiri gagah di belakang saya. dan perlu diketahui gunung sindoro merupakan salah satu gunung yang memiliki pemandangan lautan awan yang epic dan indah jika dilihat, usahakan jika kalian naik sindoro naiklah bulan juli-september karena dibulan bulan itulah cuaca pas cerah cerah nya dan dingin dinginnya, jangan lupa siapkan jaket yang tebal karena jika malam pas musim kemarau cuaca di sindoro sangatlah dingin menusuk tulang.

Berikut ini pemandangan lautan awan yang berhasil saya abadikan bersama teman saya.









Saran Pendakian Gunung Sindoro Via Sigedang

Pilihlah waktu yang tepat ketika melakukan pendakian (Musim Kemarau), serta persiapkan segala sesuatu dengan baik (Fisik, Logistik dan Mental). Ketika summit attack, kami sarankan kalian untuk memakan sesuatu terlebih dahulu, karena jalur yang terjal akan membutuhkan stamina yang prima.

Gunakan Jaket yang tebal saat perjalanan menuju puncak, karena kalian akan terkena terpaan angin gunung secara langsung (sangat menusuk tulang). Selalu waspada terhadap sekitar terutama binatang liar seperti, babi hutan yang terkadang menyerang tenda kalian.

Gunakan Sepatu dengan kondisi yang bagus, karena trek di dominasi oleh bebatuan dan kerikil yang licin, selain itu, selalu waspada terhadap papan petunjuk arah, karena banyak sekali percabangan yang akan membawa kalian melewati jalur lama yang medannya lumayan sulit kalian lewati.

Salam Lestari. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Pendakian Tektok Lawu Via Candi Cetho Yang Terbakar Habis

Catatan Pendakian Tektok Semeru Yang Sungguh Melelahkan